Pentingnya Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pada
hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi Bahasa Indonesia lisan dan tulis peserta didik, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap karya sastra Indonesia dan karya intelektual bangsa sendiri
(Gipayana, 2008). Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD memiliki nilai penting, karena
pada jenjang pendidikan inilah pertama kalinya
pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan terarah.
Tujuan
umum pembelajaran bahasa Indonesia SD (dalam Puskur Balitbang Depdiknas 2002) adalah:
1. Siswa menghargai dan
membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
2. Siswa memahami bahasa
Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta penggunaannya dengan tepat
dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan.
3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan
bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional
dan kematangan sosial.
4. Siswa memiliki disiplin
dalam berpikir dan berbahasa.
5. Siswa mampu menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6. Siswa menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual.
Hal
tersebut di atas dapat terlaksana apabila guru bahasa Indonesia di SD dapat mengajarkan bahasa Indonesia
secara efisien, efektif dan terarah. Kualitas pengembangan pembelajaran sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Metodologi pembelajaran bahasa berdasarkan
pendekatan komunikatif menurut Tarigan (1989) mengungkapkan bahwa metode
pembelajaran permainan, simulasi bermain peran dan komunikasi pasangan dapat
diterapkan.
Selama
ini pembelajaran bahasa lebih dipengaruhi oleh apa dan bagaimana guru mengajar
. Dan hasilnya menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pembelajaran yang membosankan dan
kurang diminati siswa . Guru mengalami kesulitan dalam pengembangan pembelajaran
di kelas. Karena itu perlu diupayakan pembaharuan dan pengembangan pembelajaran
secara terus menerus dan berkesinambungan.
Pendekatan pembelajaran
bahasa dititikberatkan pada penggunaan bahasa (keterampilan berbahasa). Jean
Piaget (Psikologis Swiss) menyatakan bahwa belajar
terjadi pada saat pola/struktur pikir siswa berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungannya.
Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar siswa
aktif. Titik berat penilaian pada pendekatan proses (penilaian proses).
Pendekatan integratif, komunikatif dan proses dapat diterapkan pada
pembelajaran bahasa di SD. Dengan memadukan keempat aspek keterampilan
berbahasa yaitu : menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Hakikat pendekatan integratif
adalah terpadu, relevan (sesuai dengan konteks), bermakna (penuh arti), alamiah (sesuai dengan bahasa
siswa) dan fungsional (bermanfaat). Keefektifan komunikasi sebagai tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Dengan melalui penilaian proses atau penilaian
produk (karya siswa). Siswa perlu diberi bacaan sastra didasarkan pada asumsi
bahwa siswa perlu diberi bahan ajar yang bermakna (Johnson, 1987). Dengan
membaca sastra mampu membawa diri pembaca untuk menyatu dengan cerita dan
selanjutnya menentukan sikap.
Untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang sesuai
dengan perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa diperlukan standar
kualifikasi minimal atau standar ketuntasan minimal (SKM) yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra Indonesia.
terimakasih sangat bermanfaat dan membantu
BalasHapusTerima kasih,sangat bermanfaat sekali.
BalasHapus