Sabtu, 22 Juni 2013

Pentingnya Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar


Pentingnya Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi Bahasa Indonesia lisan dan tulis peserta didik, serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra Indonesia dan karya intelektual bangsa sendiri (Gipayana, 2008). Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD memiliki nilai penting, karena pada jenjang pendidikan inilah pertama kalinya  pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan terarah.

Tujuan umum pembelajaran bahasa Indonesia SD (dalam Puskur Balitbang Depdiknas 2002) adalah:
1.      Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
2.      Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta penggunaannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan.
3.      Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan sosial.
4.      Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa.
5.      Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya  sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6.      Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual.
Hal tersebut di atas dapat terlaksana apabila guru bahasa Indonesia  di SD dapat mengajarkan bahasa Indonesia secara efisien, efektif dan terarah. Kualitas pengembangan pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Metodologi pembelajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif menurut Tarigan (1989) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran permainan, simulasi bermain peran dan komunikasi pasangan dapat diterapkan.
Selama ini pembelajaran bahasa lebih dipengaruhi oleh apa dan bagaimana guru mengajar . Dan hasilnya menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia  sebagai pembelajaran yang membosankan dan kurang diminati siswa . Guru mengalami kesulitan dalam pengembangan pembelajaran di kelas. Karena itu perlu diupayakan pembaharuan dan pengembangan pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan.
Pendekatan pembelajaran bahasa dititikberatkan pada penggunaan bahasa (keterampilan berbahasa). Jean Piaget (Psikologis Swiss) menyatakan bahwa belajar terjadi pada saat pola/struktur pikir siswa berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar siswa aktif. Titik berat penilaian pada pendekatan proses (penilaian proses). Pendekatan integratif, komunikatif dan proses dapat diterapkan pada pembelajaran bahasa di SD. Dengan memadukan keempat aspek keterampilan berbahasa yaitu : menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Hakikat pendekatan integratif adalah terpadu, relevan (sesuai dengan konteks), bermakna (penuh arti), alamiah (sesuai dengan bahasa siswa) dan fungsional (bermanfaat). Keefektifan komunikasi sebagai tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dengan melalui penilaian proses atau penilaian produk (karya siswa). Siswa perlu diberi bacaan sastra didasarkan pada asumsi bahwa siswa perlu diberi bahan ajar yang bermakna (Johnson, 1987). Dengan membaca sastra mampu membawa diri pembaca untuk menyatu dengan cerita dan selanjutnya menentukan sikap. 
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang sesuai dengan perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa diperlukan standar kualifikasi minimal atau standar ketuntasan minimal (SKM) yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

2 komentar: